in

Teori dan Gaya Kepemimpinan – Kabar Pendidikan

Teori tentang kepemimpinan memang terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman, dan sampai saat ini terdapat empat fase pendekatan. Pertama, pendekatan berdasarkan sifat-sifat (trait) kepribadian umum yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Kedua, berdasarkan pendekatan tingkah laku pemimpin. Ketiga, berdasarkan pendekatan situasional. Keempat, pendekatan kembali kepada sifat atau ciri pemimpin yang menjadi acuan bagi orang lain.

Pada tahun 1940-an kajian tentang kepemimpinan masih didasarkan pada teori sifat. Teori kepemimpinan sifat adalah suatu teori yang mencari sifat-sifat kepribadian, sosial, fisik atau intelektual yang membedakan antara seorang pemimpin dan bukan pemimpin. Berdasarkan teori ini kepemimpinan itu di bawa sejak lahir atau merupakan bakat bawaan. Misalnya, ditemukan adanya enam macam sifat yang membedakan antara pemimpin dan bukan pemimpin, yaitu ambisi dan energi, keinginan untuk memimpin, kejujuran, dan integritas, rasa percaya diri, inteligensi, dan pengetahuan yang relevan dengan pekerjaan. Sedangkan menurut Fayol sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah sehat, cerdas, setia, jujur, berpendidikan dan berpengalaman. Dari beberapa teori sifat tersebut ternyata masih belum dapat memberikan bukti bagi kesuksesan seorang pemimpin.

Sedangkan Menurut Sudjana teori sifat ini dianggap mempunyai tiga kelemahan. Pertama, tidak ada kesesuaian atau kesamaan pendapat diantara para pakar tentang rincian sifat-sifat atau ciri-ciri kepemimpinan. Kedua, terlalu sulit untuk menetapkan sifat-sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin karena setiap orang yang menjadi pemimpin memiliki keunikan masing-masing. Ketiga, situasi dan kondisi tertentu memerlukan kepemimpinan yang memiliki sifat dan ciri tertentu sesuai tuntutan situasi dan kondisi.

Sebelum tahun 1960-an berkembanglah teori kepemimpinan tingkah laku. Teori kepemimpinan ini mengusulkan bahwa teori tingkah laku tertentu membedakan antara seorang pemimpin dan yang bukan pemimpin. Berdasarkan teori ini kepemimpinan ini dapat diajarkan. Jadi, untuk melahirkan pemimpin yang baik dapat didesain dalam sebuah desain khusus. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Owen bahwa perilaku dapat dipelajari, orang yang dilatih dalam perilaku kepemimpinan yang tepat akan dapat memimpin secara efektif. Namun demikian hasil penelitian membuktikan bahwa perilaku kepemimpinan yang cocok dalam satu situasi belum tentu sesuai dengan situasi yang lain.

Pendekatan prilaku merupakan suatu pendekatan yang berdasarkan pemikiran bahwa keberhasilan atau kegagalan seorang pemimpin ditentukan oleh sikap dan gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh pemimpin. Sikap dan gaya kepemimpinan itu akan tampak ketika pemimpin itu memberi perintah, membagi tugas dan wewenangnya, cara berkomunikasi, cara mendorong semangat kerja bawahan, cara memberi bimbingan dan pengawasan, cara membina disiplin kerja bawahan, cara memimpin rapat anggota, cara mengambil putusan, dan lain sebagainya. Perilaku yang mendukung adalah sejauh mana seorang pemimpin dapat melibatkan diri dalam komunikasi dua arah, misalnya mendengar, menyediakan dukungan dan dorongan, memudahkan interaksi, dan melibatkan para pengikut dalam pengambilan suatu keputusan.

Pada tahun-tahun selanjutnya berkembanglah kajian-kajian kepemimpinan yang mendasarkan pada teori kemungkinan. Teori kemungkinan disebut juga dengan teori situasional yang mendasarkan bukan pada tingkah laku seorang pemimpin, melainkan pada efektivitas kepemimpinan dipengaruhi oleh situasi tertentu. Dalam situasi tertentu memerlukan gaya kepemimpinan tertentu, demikian pula pada situasi yang lain memerlukan gaya kepemimpinan yang lain pula. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Tannenbaum bahwa gaya kepemimpinan yang baik adalah perpaduan yang serasi antara suatu macam gaya dengan struktur tugas dan kekuatan sosial. Pendekatan ini melihat bahwa pemimpin yang efektif adalah yang bisa fleksibel, mampu memilih perilaku kepemimpinan yang diperlukan dalam waktu dan situasi tertentu.

Teori kepemimpinan yang berkembang selanjutnya tidak lagi didasarkan pada sifat, tingkah laku atau situasi tertentu, tetapi didasarkan pada kemampuan lebih pada seorang pemimpin dibandingkan dengan yang lain, yang termasuk dalam teori kepemimpinan ini adalah kepemimpinan transformasional, transaksional, patternalistik, laissez faire, demokratis, otoriter dan karismatik.

Tulisan Ini berlanjut di Model-model Kepemimpinan

2. Pengertian Kepemimpinan Otokratis
3. Pengertian Kepemimpinan Laissez faire
4. Pengertian Kepemimpinan Demokratis
5. Pengertian Kepemimpinan Paternalistis
6. Pengertian Kepemimpinan Karismatik
7. Pengertian Kepemimpinan situasional
8. Pengertian Kepemimpinan Transaksional
9. Pengertian Kepemimpinan Kultural
10. Pengertian Kepemimpinan Partisipatif

Klik Masing-masing Nomor untuk Menampilkan

Daftar Pustaka Lengkap:
1. Arifin, Imron. 1996. Penelitian Kualitatif dalam Ilmu-Ilmu Social dan Keagamaan Penelitian. Malang: Kalimasahada Press.
2. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT Rineka Cipta.
3. As Suwaidan, Muhammad Thariq. Sukses Menjadi Pemimpin Islami. Shina’atu Al-Qa’id. Terj: Samson Rahman. 2005. Jakarta: Magfirah Pustaka.
4. Bafadal, Ibrahim. 1994. Proses Perubahan di Sekolah Studi Multi Situs Pada Tiga Sekolah Dasar yang baik Di Sumekar. Disertasi, Malang: PPS IKIP.
5. Bafadal, Ibrahim. 2002. Manajemen Akselerasi Mutu Sekolah Dasar Penelitian Tindakan Kelembagaan. Jurnal Filsafat, Teori dan Praktik Kependidikan. 29 (2).
6. Bagoes, Mantra Ida. 2004. Filsafat Penelitian dan Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
7. Bogdan, R.C dan Biklen, S.K. 1992. Qualitative Research for Education, an Introduction to Theory and Methods, Boston, Allyn and Bacon Inc.
8. Bush, Tony dan Coleman, Marianne. 2006. Leadership and Strategi Management in Education. Terj: Fahrurrozi. Manajemen Strategis Kepemimpinan Pendidikan.Yogyakarta: IRCiSoD.
9. Chandra, Robby. I. 2002. Apa itu Kepemimpinan. (Online) Dalam http :// www. sabda. org/lead/? tittle =apa_itu_kepemimpinan diakses 25 Februari 2007.
10. Danim, Sudarwan. 2002a. Inovasi Pendidikan dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pengajar. Bandung: CV Pustaka setia.
11. Danim, Sudarwan. 2002b. Menjadi Peneliti Kualitatif Ancangan metodologi, Presentasi, dan Publikasi Hasil Penelitian untuk Mahasiswa dan Peneliti Pemula Bidang Ilmu-ilmu Sosial, Pendidikan dan Humaniora. Bandung: CV Pustaka Setia.
12. Danim, Sudarwan. 2006. Visi Baru Manajemen Sekolah Dari Unit Birokrasi ke Lembaga Akademik. Jakarta: PT Bumi Aksara.
13. DEPDIKNAS_BAPENAS. 2001. Reformasi Pendidikan Dalam Konteks Otonomi Daerah. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
14. Djalil, Abdul. 1999. Kepemimpinan dan Inovasi Pendidikan Islam, Studi Kasus Pada Madrasah Ibtidaiyah Malang I, Tesis, Malang: PPS UMM.
15. Djohar. 2003. Pendidikan Strategik: Alternatif Untuk Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: LESFI.
16. Ekosusilo, Madyo dan Kasihadi. 1993. Dasar-dasar Pendidikan. Semarang: Effhar Publishing.
17. Faisal, Sanapiah. 1990. Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar dan Aplikasi. Yayasan Asih Asah Asuh Malang (YA3 Malang).
18. Fatah, Nanang. 2001. Studi Tentang Pembiayaan Pendidikan Sekolah Dasar. Jurnal Fil
safat, Teori dan Praktik Kependidikan. 28 (1).
19. Fatah, Nanang. 2004. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT Rosdakarya.
20. Hadi, Djajusman. 2006. Menyambut PP Guru Dosen dan Konsekwensinya. Jawa Pos. Kamis, 11 Mei 2006.
21. Hamidi. 2004. Metode penelitian Kualitatif, Aplikasi Praktis, Pembuatan Proposal, dan Laporan Penelitian. Malang: UMM Press.
22. Hasbullah. 2006. Otonomi Pendidikan: Kebijakan Otonomi Daerah dan Implikasinya terhadap Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo.
23. Huda, M. Nurul. 2002. Kepala Sekolah Sebagai Aktor Perubahan (Studi Kasus di Madrasah Aliyah Negeri 3 Malang), Tesis, Malang: PPS UIIS.
24. Ihsan, Fuat. 2005. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
25. Imron, Ali. 1998. Manajemen Peserta Didik di SD: Masalah, Penyebab, dan Alternatif Pemecahannya. Jurnal ilmu Pendidikan. 5 (1).
26. Jarmanto. 1983. Kepemimpinan Sebagai Ilmu dan Seni. Yogyakarta: Liberty
27. Jawwad, Muhammad Abdul. 2004. Menjadi Manajer Sukses. Jakarta : Gema Insani Press
28. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2002. Jakarta: Balai Pustaka.
29. Kartono, Kartini. 2004. Pemimpin dan Kepemimpinan. Apakah Kepemimpinan Abnormal Itu? Jakarta. Raja Grafindo Persada.
30. Kasiram M. 2002. Pedoman Penulisan Tesis, Malang: Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Malang.
31. Komariah, Aan dan Triatna, Cepi. 2005. Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif. Jakarta.:PT. Bumi Aksara.
32. MacBeath, John dan Mortimore, Peter. 2001. Improving School Effectiveness. Terj: Nin Bakdi Soemanto. Jakarta: PT. Grasindo.
33. Mahmud, M. Eka. 2001. Tesis: Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Pelaksanaan Inovasi Pendidikan (Studi Kasus di MIJS). Program Pasca Sarjana UIN Malang.
34. Mantja, Willem. 2000. Manajemen Pendidikan dalam Era Reformasi. Jurnal Ilmu Pendidikan.
35. Mar’at. 1985. Pemimpin & Kepemimpinan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
36. Mengapa Sekolah atau Institusi Pendidikan Berubah Perlahan. 2007. (Online) Dalam Http:// members.tripod.com/~SHAFFE/inomsia.htm. Diakses tanggal 25 Februari 2007.
37. Miles, M. B dan Huberman, A. M. 1994. Qualitative Data Analysis. Terj. Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: UI Press.
38. Mohyi, Ach. 1999. Teori & Prilaku Organisasi. Trioningsih-Ratih Juliati (ed) UMM: Malang.
39. Moleong, Lexy J, 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
40. Muhaimin. 2006. Nuansa Baru Pendidikan Islam Mengurai Benang Kusut Dunia Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
41. Mulyasa, E. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi dan Implementasi. Bandung: Rosdakarya.
42. Mulyasa, E. 2006. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
43. Mulyasa, E. 2003. Pedoman manajemen berbasis madrasah. Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam
44. Nasution, S. 2003. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Bandung: Tarsito.
45. Nawawi, Hadari dan Hadari, M. Martini. 2004. Kepemimpinan yang Efektif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
46. Nawawi, Hadari. 2001. Kepemimpinan Menurut Islam. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
47. Nawawi, Hadari. 2003. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi. Yogjakarta: Gadjah Mada University Press.
48. Nicholls A. 1983. Managing Educational Innovation, London: George Allen & Uwin Ltd
49. Nurkholis. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: PT Grasindo.
50. Purwanto, M. Ngalim. 2006. Administrasi dan dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
51. Rhoviq, Dip. T. 1982. Menyusuri Jalur Pembangunan dan Inovasi Pendidikan di Kawasan Dunia Ketiga. Surabaya: Usaha Nasional.
52. Rudarti. 2002. Kepala Sekolah Komandan atau Prajurit? (Online) Dalam http://www.Suara merdeka.com/harian/0204/01/kha2.htm. Diakses tanggal 25 Februari 2007.
53. Sabari. 1992. Sekelumit Tentang InovasiPendidikan. Wahana. IV(2).
54. Safaria, Triantoro. 2004. Kepemimpinan. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.
55. Saputro, Suprihadi. 2002. Manajemen Pembaharuan Pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah. Jurnal Filsafat, Teori dan Praktik Kependidikan.
56. Sergiovanni, Thomas. J. 1991. The Prinsipalship a Reflective Practice Prespective. Boston: Allyn and Bacon.
57. Shohib. 2001. Tesis: Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Inovasi Lembaga Pendidikan Madrasah (Studi Kepemimpinan Drs. H Abdul Djalil, Mag). Program Pasca Sarjana UIN Malang.
58. Siagian, Sondang. P. 2003. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: PT. Reneka Cipta.
59. Soemanto, Wasty dan Soetopo, Hendyat. 1982. Kepemimpinan dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
60. Sudarsono, 1992. Beberapa Pendekatan dalam Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Gajah Mada Press.
61. Sudjana. D. 2004. Manajemen Program Pendidikan untuk Pendidikan Nonformal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Falah Production.
62. Suharjo. 1987. Inovasi Pendidikan dan Aktualitasnya dalam pembangunan Nasional. Majalah Pendidikan. XIV (18).
63. Sulthon, M. dan Khusnurrido, M. 2006. Manajemen Pondok Pesantren dalam Perspektif Global Yogyakarta: laksBang Pressindo.
64. Suparno. 2001. Keefektifan Program Pembinaan Kepala Sekolah Dasar dalam Era Pendidikan Dasar 9 Tahun. Jurnal Filsafat, Teori dan Praktik Kependidikan. 28 (1).
65. Suryana. Asep. 2004. Orientasi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Kreativitas Dewan Sekolah Serta Upayanya Dalam Peningkatan Mutu Sekolah. (Online)Dalam http://www.pagesyourfavorite.com/ppsupi/abstrakadpen 2004.html. diakses tanggal 25 Februari 2007.
66. Suryosubroto, B. 1990. Beberapa Aspek Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
67. Suyanto. 2001. Kepemimpinan Kepala Sekolah. (Online) UNESCO Office, Jakarta,Indonesia Dalam http://www.kompas.com/kompas-cetak/0103/23/ dikbud/ foru09.htm diakses tanggal 25 Februari 2007)
68. Syaefuddin, Aas. 1998. Kinerja Kepala Sekolah Dasar dalam Melaksanakan Supervisi Pengajaran. Jurnal Ilmu Pendidikan. 5 (2).
69. Syafaruddin. 2002. Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan Konsep, Strategi dan Aplikasi. Jakarta: PT Grasindo.
70. Syafiie, Inu Kencana. 2000. Al Qur’an dan Ilmu Administrasi. Jakarta: PT Rineka Cipta
71. Syaifullah, Ali 1998. Permasalahan Pendidikan Berkenaan Dengan Wajib Belajar 9 Tahun Pendidikan. Dasar. Jurnal Ilmu Pendidikan. 5 (2).
72. Tanthowi, Jawahir. 1983. Unsur-unsur Manajemen Menurut Ajaran Alqu’an. Jakarta: Pustaka Al-Husna.
73. Thoha, Miftah. 2004. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
74. Tilaar, H. A. R. 2001. Manajemen Pendidikan Nasional Kajian Pendidikan Masa Depan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
75. Tim Dosen FIP IKIP Malang, 1988. Pengantar Dasar-dasar Kependidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
76. Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS
77. Usman, Husaini. 2004. Manajemen Pendidikan. Program Studi Manajemen Pendidikan. Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta.
78. Wahid, Abdul. 2001. Sejarah Pertumbahan dan Perkembangan Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: PT Grasindo.
79. Wahjosumidjo. 2005. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
80. Widodo. 2002. Kamus Ilmiah Populer. Yogyakarta: Absolut.
81. Winardi, J. 2004. Manajemen Perilaku organisasi. Jakarta: Prenada Media.
82. Wiyono, Bambang Budi. 2000. Gaya kepemimpinan Kepala Sekolah dan Semangat Kerja Guru dalam Melaksanakan Tugas Jabatan di Sekolah Dasar. Jurnal Filsafat, teori dan Praktik Kependidikan. 27 (1).
83. Yin, Robert K. 2002. Studi Kasus Desain dan Methode. Terj. M. Djauzi Mudzakir. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
84. Yukl, Gary. 2002. Leadership in Organizations. New york: Prentice Hall.
85. Zahera, Sy. 1998. Pembinaan yang dilakukan Kepala Sekolah dan Etos Kerja Guru-guru Sekolah Dasar. Jurnal Ilmu Pendidikan. 5 (2).
86. Zainuddin, Muhadi dan Mustaqim,
Abd. 2005. Studi Kepemimpinan Islam (Telaah Normatif & Historis). Semarang: Putra Mediatama Press.

Keterpaduan Sistem Pendidikan Islam – Kabar Pendidikan

Hakikat Pengembangan SDM di Pesantren