
Saat ini, betapa kita sering mendapatkan peringatan dan anjuran untuk selalu menyediakan waktu mem-bersihkan tangan, baik di restoran, tempat makan, dan lain sebagainya. Ini merupakan program dari lembaga kesehatan dunia yang menyarankan demikian. Akan tetapi, tahukah kita bahwa jauh sebelum itu, Rasulullah Saw. telah menggalakkan hal tersebut. Jika kita memandang bahwa membersihkan tangan merupakan langkah pertama dalam hidup sehat, maka hal yang demikian telah di kemukakan oleh beliau. Hal ini dinyatakan dalam sebuah hadits berikut:
“Barang siapa tidur dan tangannya masih berbau atau masih ada bekas makanan dan tidak dicucinya, lalu terkena sedikit gangguan penyakit kulit, maka janganlah menyalahkan, kecuali dirinya sendiri “
(HR. Ibnu Hibban dan Abu Dawud).
Coba perhatikan akibat yang akan menimpa kita, yaitu sebuah gangguan penyakit kulit, meskipun secara spesifik Rasulullah Saw. tidak menjelaskan jenis penyakit kulit tersebut. Akan tetapi, ini cukup menjadi bukti bahwa kita harus memperhatikan kebersihan tangan. Padahal, yang disampaikan hadits ini, baru setelah selesai makan, coba kita perhatikan hadits berikut:
“Apabila seorang bangun tidur maka jangan langsung memasukkan tangannya ke dalam ember (bak air) air sehingga mencucinya lebih dulu tiga kali. Sesungguhnya, ia tidak mengetahui di mana tangannya bermalam atau tangannya melayang.(HR. Abu Dawud).
Bagi kita yang sudah mempunyai kesadaran terhadap kepentingan kesehatan, tentunya akan melakukan dengan sendirinya, tetapi bagi mereka yang tidak memperhatikan kebersihan tangannya, seakan- akan ia telah mengambil penyakit untuk dirinya sendiri, yang tentunya bisa berpengaruh pada kenyamanan hidupnya. Hadits tersebut merupakan salah satu contoh bahwa Rasulullah Saw. merupakan orang yang sangat perhatian terhadap kebersihan tangan.
Sesungguhnya, banyak siksa kubur dikarenakan kencing, maka bersihkan dirimu dari (percikan dan bekas) kencing. (HR. Bazzar dan Thahawi).
Dalam hadits lain, Rasulullah Saw. juga bersabda:
“Janganlah kamu kencing di air yang tidak mengalir, kemudian kamu berwudhu dari situ” (HR. Ahmad dan Tirmidzi).
Dalam riwayat lainnya, Rasulullah Saw. juga menegaskan:
“Jauhilah (perbuatan) dua orang yang menyebabkan laknat, yaitu orang yang buang air besar dan air kecil di jalanan yang biasa dilewati orang banyak atau di tempat-tempat mereka berteduh.” (HR. Muslim).
Lalu, apa hikmah dari anjuran Rasulullah Saw, tersebut? Rasulullah Saw. sangat memperhatikan hal tersebut, sehingga jika mengikutinya, kita mendapatkan pahala karena mengikuti sunnah. Selain sebagai kebutuhan kita sebagai manusia, karena jika ingin hidup sehat, maka kita harus memperhatikan cara buang air kecil dan buang air besar. Tentunya, saat ini berbeda dengan zaman Rasulullah Saw medianya, tetapi yang perlu diketahui, beliau menyampaikan hal tersebut agar kita menjadi manusia yang bermartabat. Begitu juga pada standar kesehatan modern, kebersihan tempat buang air besar menjadi barometer tentang sehat tidaknya seorang, karena banyak sekali potensi penyakit yang terkandung di tempat tersebut. Dengan demikian, perhatian Rasulullah Saw. ini menjadi sangat selaras dengan kebutuhan standar kesehatan orang-orang modern.
Dengan berbagai tujuan pakaian tersebut, maka Rasulullah Saw. telah menganjurkan hal itu beberapa abad yang silam, dengan cara memperhatikan pakaian yang bersih. Dalam sebuah hadits, Rasulullah Saw. bersabda:
“Siapa yang mengenakan pakaian, hendaklah dengan yang bersih.”
(HR. Thahawi).
Hadits tersebut cukup simpel , tetapi mempunyai makna yang mendasar, yaitu untuk memberikan penjelasan bagi kita tentang cara kita menjaga kebersihan pakaian. Dapat dipastikan bahwa kata “pakaian” tidak hanya bermakna pakaian yang biasa kita pakai setiap hari. Namun, lebih dari itu, kita harus memperhatikan “pakaian” keimanan, keislaman, keyakinan, dan lain sebagainya, yang juga harus selalu dibersihkan dari berbagai kotoran apa pun, baik yang berasal dari diri sendiri maupun yang dari luar diri.
Dengan memperhatikan kebersihan pakaian yang meliputi semua yang kita kenakan, tidak hanya terbatas pada baju dan celananya saja, termasuk aksesoris dan lain sebagainya. Maka, menjaga kebersihan semua yang kita pakai (pakaian), bisa membuat kita semakin bermartabat sebagai manusia, serta akan membuat kita lebih nyaman menjalani kehidupan. Sebab, bersih itu selalu identik dengan sehat, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw.
0 Komentar