in

Kisah Cerita Islami: Teladan Islam

Mendo’akan orang tua adalah kewajiban setiap anak. Berdo’a untuk mereka bukan hanya ketika mereka sudah meninggal saja, akan tetapi orang tua yang masih hiduppun harus dido’akan. Mendo’akan orang tua lebih utama pada waktu ketika selesai shalat fardhu…

Tujuan anak mendo’akan orang tua adalah supaya Allah SWT memberikan rahmat kepada kedua orang tua. Dengan memanjatkan do’a, maka cinta kepada orang tua akan tetap tumbuh di dalam hati seorang anak.

Seorang tabi’ah mengatakan : “Barang siapa yang mendo’akan kedua orang tuanya lima kali sehari semalam, maka berarti dia telah menunaikan kewajiban terhadap orang tua.” Untuk itu, rajin-rajinlah mendo’akan kedua orang tua setiap selesai sholat fardhu.

Selama seseorang masih hidup, ia akan memperoleh pahala dari amalnya sendiri dan akan menjadi bekal baginya setelah mati. Tetapi ketika ia telah mati, amal tersebut akan terputus dan sebab bagi pahalanya juga terhenti. Namun ada 3 hal yang amalnya akan menyebabkan terus mengalir bahkan setelah ia mati. Adapun 3 hal itu adalah sebagai berikut : 

a). Shadaqah Jariyah.

Pahala shadaqah jariyah akan terus mengalir kepadanya. Shadaqah jariyah adalah sedekah yang manfaatnya tidak akan terputus, tetapi orang-orang terus memperoleh manfaat dari sedekah itu sehingga orang yang bersedekah tersebut akan terus menerima pahalanya, meskipun ia telah meninggal.

Contoh : orang yang mendirikan masjid atau mendirikan madrasah atau menyumbangkan kitab tafsir, hadits, fiqih, dan fatwa untuk diberikan kepada madrasah atau membuat sumur disuatu tempat atau menyediakan tempat penginapan bagi para musafir atau amal-amal lainnya yang bermanfaat bagi orang banyak.

Orang-orang yang melakukan amal-amal seperti itu, meskipun ia telah meninggal, tetapi sepanjang orang-orang lain dapat mengambil manfaat dari amal perbuatannya, maka orang yang meninggal tersebut akan tetap mendapat pahala dari amal perbuatannya ketika masih hidup dan derajatnya akan terus naik. Dengan demikian, kita hendaklah sedapat mungkin diwaktu masih hidup pernah melakukan amal jariyah.

b). Ilmu yang Bermanfaat.

Pahalanya juga akan tetap diterima oleh semua orang yang telah meninggal dunia. Contoh : Seseorang yang mengajar orang lain membaca Al-Qur’an, mengajar sholat, membiayai seseorang untuk belajar di sekolah sehingga ia menjadi pengajar hadits, tafsir, menunjukkan cara beribadah kepada orang lain sehingga mereka memperoleh manfaat darinya, kemudian orang-orang juga menyebarkan ilmu yang diperoleh darinya.

Pahala dari amal-amal seperti itu akan terus diterima oleh orang yang telah meninggal. Dalam hal ini, orang yang menjadi penyebab atau perantara bagi tersebarnya ilmu akan menerima pahala sebagaimana orang yang mengamalkannya tanpa mengurangi pahala mereka.

c). Anak yang Shalih yang Mendo’akan Kepada Kedua Orang Tuanya.

Do’a seorang anak akan sampai kepada orang tuanya. Apabila seorang anak selalu berdo’a agar orang tuanya diampuni dosa-dosanya dan ditinggikan derajatnya di akhirat, orang tua yang telah meninggal akan mendapat manfaat yang besar dari anaknya. Karena orang tua adalah penyebab dari lahirnya anak-anak ke dunia dan orang tua telah membesarkan dan mendidik mereka hingga mereka dapat berdo’a, maka do’a anak tersebut dicatat sebagai amal jariyah.

Apabila orang tua bersusah payah mendidik anaknya agar menjadi anak yang shalih, maka orang tua juga akan ikut memperoleh pahala dati amal shalih yang dilakukan oleh anaknya dan pahala anak itu tidak akan berkurang sedikitpun.

Selain itu, bagi siapapun yang mendo’akan orang lain, maka orang yang dido’akan itu juga akan mendapat manfaatnya, tetapi do’a seorang anak disebutkan secara khusus karena orang tua telah melakukan usaha untuk menjadikan anaknya dapat mendo’akannya. Dengan demikian, do’a anak dicatat sebagai amal shalih bagi kedua orang tuanya.

Pada suatu ketika ada seorang laki-laki mengajuka pertanyaan kepada sahabat Sofyan Ats-Tsauri : “Berapa kalikah seorang anak harus mendo’akan kedua orang tuanya, apakah satu hari sekali, sebula sekali, atau setahun sekali?” Sofyan menjawab : “Alangkah baiknya kalau kamu bisa mendo’akan orang tua setiap selesai membaca bacaan tahiyyat akhir sebelum salam dalam setiap kali melakukan shalat.

Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Hakim yang bersumber dari Anas bin Malik, ia berkata bahwa Nabi Muhammad SAW telah bersabda : “Apabila seorang anak tidak mendo’akan kedua orang tuanya, niscaya rezekinya akan terhenti.”

Anak yang malas, apabila tidak mau mendo’akan orang tuanya akan ditimpa kefakiran dan kemiskinan. Hidupnya tidak akan bisa tentram serta tidak menemukan arti kebahagiaan.

Ucapan rasa syukur seseorang atas rahmat dan karunia yang telah Allah SWT berikan adalah dengan jalan sholat sedikitnya lima waktu dalam sehari semalam. Artinya, akan lebih baik lagi manakala ditambah dengan shalat-shalat sunnat, dan hendaknya seorang akan mendo’akan orang tuanya sehari semalam minimal lima kali.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Luqman : 14, yang artinya :

“Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapak, hanya kepadaKulah kembalimu.”

Apabila orang tua kita muslim, maka do’a yang kita panjatkan adalah memohon ampunan untuk mereka. Dan apabila orang tua kita itu kafir, maka diperbolehkan untuk berdo’a agar  Allah SWT memberikan iman kepada mereka, tetapi tidak diperbolehkan memohonkan ampunan untuk mereka.

Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Abu Daud yang bersumber dari Ibnu Abbas, ia berkata : “Do’a memohonkan rahmat kepada orang tua yang kafir telah dihapuskan oleh ayat yang melarang memohonkan ampun buat mereka.”

Adapula pendapat yang mengatakan : “Medo’akan orang tua yang kafir tetap diperbolehkan. Sebab ayat tersebut tidak terhapus  ayat yang melarang memerintahkan ampunan. Sebab disini diperuntukkan ketika orang tua belum meninggal. Sehingga kemungkinan untuk mendapatkan petunjuk Allah SWT masih terbuka lebar, yaitu berkat do’a dari sang anak yang shaleh.”

Adapun mendo’akan orang tua yang sudah meninggal dunia, para ulama sudah sepakat bahwa hanya akan mendatangkan manfaat bagi mereka yang ketika hidupnya beragama islam dan taat beribadah.

Tags : cerita
kisah islami
kisah
islam
sejarah
nabi muhammad
cerita
cerita nyata
cerita
islam
kisah
islami
kisah
cerita islam
cerita
islami
kisah
mengharukan cinta
teladan
islam
kisah
nyata islami
kisah
inspiratif islami
kisah
inspirasi islami
kisah
teladan islam
kisah
hikmah islami
cerita
nabi
kisah
kisah islami
kisah
anak islami
cerita
cerita nabi
cerita
kisah nabi
cerita
sejarah nabi
teladan
islam
kisah
teladan
kisah
islam
kata
kata mutiara
kata
mutiara mutiara

Kisah Cerita Islami: Teladan Islam

Kisah Cerita Islami: Teladan Islam