Ubay bin Ka’ab al-Anshari salah seorang sahabat Anshar yang berasal dari Bani Khazraj dan merupakan salah seorang dari Yathrib (Madinah) yang disebut qari’nya (pembaca Alqurannya) Rasulullah. Ubay termasuk salah seorang yang pertama-tama memeluk Islam. Ia bersyahadat saat Baiat Aqobah kedua.

Penyusun Alquran di zaman Rasulullah
أَرْحَمُ أُمَّتِي بِأُمَّتِي أَبُو بَكْرٍ وَأَشَدُّهُمْ فِي أَمْرِ اللَّهِ عُمَرُ وَأَصْدَقُهُمْ حَيَاءً عُثْمَانُ وَأَعْلَمُهُمْ بِالْحَلَالِ وَالْحَرَامِ مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ وَأَفْرَضُهُمْ زَيْدُ بْنُ ثَابِتٍ وَأَقْرَؤُهُمْ أُبَيٌّ وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَمِينٌ وَأَمِينُ هَذِهِ الْأُمَّةِ أَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ الْجَرَّاحِ
Kisah Ubay bersama Rasulullah
Ketika Nabi SAW shalat dan dalam bacaannya tertinggal satu ayat, pada saat itu juga (dalam keadaan shalat), beliau diingatkan oleh Ubay ra. Selesai shalat, Nabi SAW bertanya, “Siapakah yang memberitahuku tadi?” “Aku yang memberitahu, ya Rasulullah,” kata Ubay ra. Beliau bersabda, “Dalam hatiku, aku menduga engkaulah yang memberitahu.” (Musnad Ahmad).
Pandai membaca dan menulis
Dikisahkan dari buku “Himpunan Fadhilah Amal” karya Maulana Muhammad Zakariyya al-Kandahlawi Rah. bahwa Ubay ra adalah sahabat yang pandai membaca dan menulis sebelum masuk Islam. Padahal umumnya, bangsa Arab ketika itu tidak demikian.
Sebelum memeluk Islam, dia adalah seorang pendeta Yahudi untuk Kota Yatsrib yang mahir membaca dan memiliki pengetahuan yang luas tentang agama Yahudi. Setelah masuk Islam, namanya semakin dikenal banyak orang.
Dengan kemampuannya membaca dan menulis, beliau bertugas mencatat wahyu yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi SAW. Hal itu menjadikannya memiliki kemuliaan yang disandang sahabat Anshar ini. Ubay adalah orang pertama di Madinah yang menuliskan wahyu untuk Rasulullah. Kalau tidak ada Ubay, baru Rasulullah memanggil Zaid bin Tsabit. Di zaman Umar, ia diangkat menjadi hakim di Yaman.
Walaupun Ubay ra sibuk dengan ilmu dan berkhidmat kepada Alquran, ia selalu ikut berjuang di jalan Allah bersama Nabi SAW. Tidak ada satu pun peperangan yang diikuti oleh Nabi SAW dengan tidak disertainya. Ia turut mengambil bagian dalam pertempuran Badr dan peperangan lain sesudahnya.
Dikisahkan oleh Jundub bin Abdullah ra, Ubay adalah seorang yang zuhud. Saat Jundub ke Madinah ia mendapati sahabat Ubay yang sedang mengajar. Ubay Bin Ka’ab terlihat eperti seorang musafir. Ubay Bin Ka’ab hanya memakai dua helai kain di tubuhnya dan duduk sambil mengajarkan hadis-hadis. Kemudian ia pun duduk di majelisnya Ubay ra. Setelah mengajar, Ubay ra pulang ke rumahnya dan ia mengikutinya dari belakang. Di sana, Jundub ra menjumpai sebuah rumah tua yang sangat sederhana dan sedikit perabotnya. Ubay ra menjalani hidup dengan sangat zuhud.”.
Sumber:
Incoming search: ubay bin ka’ab meninggal pada masa, penyakit yang diderita ubay bin ka’ab, pengalaman sufi ubay bin ka’ab, hadits ubay bin ka’ab tentang shalawat, zaid bin tsabit, siapakah ubay bin salul, abdullah bin ubay